Q. HIV
A. Bacaen tugas askep ku ne aja boz,,,
Laporan Pendahuluan
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIV-AIDS
Konsep Dasar
I.Pengertian
AIDS adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada seseorang tanpa adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan tejadinya defisiensi, tersebut seperti keganasan, obat-obat supresi imun, penyakit infeksi yang sudah dikenal dan sebagainya.
II.Etiologi
Penyebab adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai virus kurang pathogen dibandingkaan dengan HIV-1. Maka untuk memudahkan keduanya disebut HIV.
Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :
1.Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada gejala.
2.Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes illness.
3.Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada.
4.Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam hari, B menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut.
5.AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh, dan manifestasi neurologist.
AIDS dapat menyerang semua golongan umur, termasuk bayi, pria maupun wanita. Yang termasuk kelompok resiko tinggi adalah :
1.Lelaki homoseksual atau biseks. 5. Bayi dari ibu/bapak terinfeksi.
2.Orang yang ketagian obat intravena
3.Partner seks dari penderita AIDS
4.Penerima darah atau produk darah (transfusi).
IV.Pemeriksaan Diagnostik
1.Tes untuk diagnosa infeksi HIV :
-ELISA
-Western blot
-P24 antigen test
-Kultur HIV
2.Tes untuk deteksi gangguan system imun.
-Hematokrit.
-LED
-CD4 limfosit
-Rasio CD4/CD limfosit
-Serum mikroglobulin B2
-Hemoglobulin
V.Penatalaksanaan
Asuhan Keperawatan
I.Pengkajian.
1.Riwayat : tes HIV positif, riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obat.
2.Penampilan umum : pucat, kelaparan.
3.Gejala subyektif : demam kronik, dengan atau tanpa menggigil, keringat malam hari berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, BB menurun, nyeri, sulit tidur.
4.Psikososial : kehilangan pekerjaan dan penghasilan, perubahan pola hidup, ungkapkan perasaan takut, cemas, meringis.
5.Status mental : marah atau pasrah, depresi, ide bunuh diri, apati, withdrawl, hilang interest pada lingkungan sekitar, gangguan prooses piker, hilang memori, gangguan atensi dan konsentrasi, halusinasi dan delusi.
6.HEENT : nyeri periorbital, fotophobia, sakit kepala, edem muka, tinitus, ulser pada bibir atau mulut, mulut kering, suara berubah, disfagia, epsitaksis.
7.Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang, paraplegia.
8.Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan ADL.
9.Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer, dizziness.
10.Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, SOB, menggunakan otot Bantu pernapasan, batuk produktif atau non produktif.
11.GI : intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB menurun, diare, inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali, kuning.
12.Gu : lesi atau eksudat pada genital,
13.Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie positif.
Laporan Pendahuluan
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIV-AIDS
Konsep Dasar
I.Pengertian
AIDS adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada seseorang tanpa adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan tejadinya defisiensi, tersebut seperti keganasan, obat-obat supresi imun, penyakit infeksi yang sudah dikenal dan sebagainya.
II.Etiologi
Penyebab adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai virus kurang pathogen dibandingkaan dengan HIV-1. Maka untuk memudahkan keduanya disebut HIV.
Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :
1.Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada gejala.
2.Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes illness.
3.Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada.
4.Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam hari, B menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut.
5.AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh, dan manifestasi neurologist.
AIDS dapat menyerang semua golongan umur, termasuk bayi, pria maupun wanita. Yang termasuk kelompok resiko tinggi adalah :
1.Lelaki homoseksual atau biseks. 5. Bayi dari ibu/bapak terinfeksi.
2.Orang yang ketagian obat intravena
3.Partner seks dari penderita AIDS
4.Penerima darah atau produk darah (transfusi).
IV.Pemeriksaan Diagnostik
1.Tes untuk diagnosa infeksi HIV :
-ELISA
-Western blot
-P24 antigen test
-Kultur HIV
2.Tes untuk deteksi gangguan system imun.
-Hematokrit.
-LED
-CD4 limfosit
-Rasio CD4/CD limfosit
-Serum mikroglobulin B2
-Hemoglobulin
V.Penatalaksanaan
Asuhan Keperawatan
I.Pengkajian.
1.Riwayat : tes HIV positif, riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obat.
2.Penampilan umum : pucat, kelaparan.
3.Gejala subyektif : demam kronik, dengan atau tanpa menggigil, keringat malam hari berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, BB menurun, nyeri, sulit tidur.
4.Psikososial : kehilangan pekerjaan dan penghasilan, perubahan pola hidup, ungkapkan perasaan takut, cemas, meringis.
5.Status mental : marah atau pasrah, depresi, ide bunuh diri, apati, withdrawl, hilang interest pada lingkungan sekitar, gangguan prooses piker, hilang memori, gangguan atensi dan konsentrasi, halusinasi dan delusi.
6.HEENT : nyeri periorbital, fotophobia, sakit kepala, edem muka, tinitus, ulser pada bibir atau mulut, mulut kering, suara berubah, disfagia, epsitaksis.
7.Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang, paraplegia.
8.Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan ADL.
9.Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer, dizziness.
10.Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, SOB, menggunakan otot Bantu pernapasan, batuk produktif atau non produktif.
11.GI : intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB menurun, diare, inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali, kuning.
12.Gu : lesi atau eksudat pada genital,
13.Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie positif.
apakah oral sex menularkan HIV?
Q. HIV
A. Dampak Oral Sex (Dari Oral ke Penis atau Oral ke Vagina)
Oral Sex atau seks oral adalah suatu variasi seks dengan memberikan stimulasi/rangsangan melalui mulut dan lidah pada organ seks/kelamin pasangannya. [Wiki]
Seks oral dinilai aman oleh kebanyakan remaja, ditambah lagi bila menggunakan "pengaman". Namun, sebenarnya anggapan mereka bisa dikritik berdasarkan sains baik segi teori maupun segi dokumentasi. Berdasarkan teori ataupun dokumentasi, ditemukan beberapa dampak dari seks oral, baik melalui oral ke penis ataupun oral ke vagina.
Oral ke Penis/Blow Job/Fellatio (Wanita ke Pria)
Berdasarkan Teori
Seks oral dapat meningkatkan perpindahan bakteri atau virus dari semen/air mani yang terinfeksi ke rongga mulut wanita. Setiap luka terbuka pada gusi wanita dapat lebih meningkatkan risiko perpindahan virus maupun bakteri dengan cara bertransmisi (masuk) melalui aliran darah. Hal sebaliknya juga bisa terjadi, bakteri/virus yang menginfeksi rongga mulut seorang wanita juga bisa berpindah (bahkan masuk) ke saluran perkemihan pria.
Berdasarkan Dokumentasi
Meskipun risiko penyakit dari seks oral lebih kecil beberapa kali daripada seks anal atau vaginal, beberapa dokumen tentang penularan penyakit melalui seks oral telah dilaporkan. Penyakit itu adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyakit HIV ini sekaligus membuktikan teori penularan penyakit melalui aliran darah. Pada beberapa kasus, bahkan HIV ditularkan dari pria yang tidak berejakulasi.
Oral ke Vagina/Cunnilingus (Pria ke Wanita)
Berdasarkan Teori
Hampir serupa dengan teori sebelumnya, bahwa seks oral yang dilakukan pria terhadap organ kewanitaan juga dapat berdampak pada perpindahan bakteri/virus dari vagina ke rongga mulut pria. Berdasarkan keilmuan, cairan vagina (termasuk darah menstruasi) yang terinfeksi oleh bakteri/virus tertentu, dapat berpindah ke rongga mulut "pelaku" seks oral. Sebaliknya, bila yang terinfeksi adalah rongga mulut pria, maka bisa pula berpindah ke vulva vagina wanita.
Berdasarkan Dokumentasi
Risiko penularan/perpindahan HIV selama seks oral lebih kecil dibandingkan ketika seks anal atau vaginal. Namun, cukup banyak dilaporkan kasus penularan HIV dan STDs (Sexually Transmitted Diseases/penyakit menular seksual) setelah melakukan seks oral dari oral ke vagina. Selain HIV, beberapa penyakit juga sering dilaporkan terjadi seperti kanker mulut yang disebabkan oleh virus papiloma manusia (penyebab kanker serviks pada wanita). Penyakit kewanitaan lain yang bisa menular ke rongga mulut pria yaitu klamidia, herpes genitalis, dan gonore.
Segala jenis aktivitas seks, mungkin mengasyikkan bagi kebanyakan orang, terutama remaja. Oleh karena itu, berbagai metode seks yang menghasilkan berbagai stimulasi terus berkembang, salah satunya ialah yang dibahas dalam artikel di atas, seks oral. Mengenai keamanan seks oral, tentunya dipelajari oleh berbagai pakar, mulai dari personal/pribadi (pelaku seks) sampai dengan para pakar seksologi.
Kebanyakan dari para pemberi opini tentang keamanan seks oral beranggapan bahwa seks oral memiliki risiko terhadap kesehatan, apalagi seks oral dilakukan bukan bersama pasangan pernikahan, yang notabene telah diketahui seluk-beluk kesehatannya.
Risiko penularan penyakit melalui hubungan seks meningkat pada kalangan atau oknum yang memiliki riwayat bercinta dengan "tuna susila" ataupun jenis wanita/pria penghibur lainnya, yang secara tersirat belum diketahui perihal penyakitnya. Seperti yang sudah dijelaskan, penyakit yang sering ialah jenis penyakit yang menular secara seksual, yang sebagian besar amat berbahaya bagi kesehatan.
Oral Sex atau seks oral adalah suatu variasi seks dengan memberikan stimulasi/rangsangan melalui mulut dan lidah pada organ seks/kelamin pasangannya. [Wiki]
Seks oral dinilai aman oleh kebanyakan remaja, ditambah lagi bila menggunakan "pengaman". Namun, sebenarnya anggapan mereka bisa dikritik berdasarkan sains baik segi teori maupun segi dokumentasi. Berdasarkan teori ataupun dokumentasi, ditemukan beberapa dampak dari seks oral, baik melalui oral ke penis ataupun oral ke vagina.
Oral ke Penis/Blow Job/Fellatio (Wanita ke Pria)
Berdasarkan Teori
Seks oral dapat meningkatkan perpindahan bakteri atau virus dari semen/air mani yang terinfeksi ke rongga mulut wanita. Setiap luka terbuka pada gusi wanita dapat lebih meningkatkan risiko perpindahan virus maupun bakteri dengan cara bertransmisi (masuk) melalui aliran darah. Hal sebaliknya juga bisa terjadi, bakteri/virus yang menginfeksi rongga mulut seorang wanita juga bisa berpindah (bahkan masuk) ke saluran perkemihan pria.
Berdasarkan Dokumentasi
Meskipun risiko penyakit dari seks oral lebih kecil beberapa kali daripada seks anal atau vaginal, beberapa dokumen tentang penularan penyakit melalui seks oral telah dilaporkan. Penyakit itu adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyakit HIV ini sekaligus membuktikan teori penularan penyakit melalui aliran darah. Pada beberapa kasus, bahkan HIV ditularkan dari pria yang tidak berejakulasi.
Oral ke Vagina/Cunnilingus (Pria ke Wanita)
Berdasarkan Teori
Hampir serupa dengan teori sebelumnya, bahwa seks oral yang dilakukan pria terhadap organ kewanitaan juga dapat berdampak pada perpindahan bakteri/virus dari vagina ke rongga mulut pria. Berdasarkan keilmuan, cairan vagina (termasuk darah menstruasi) yang terinfeksi oleh bakteri/virus tertentu, dapat berpindah ke rongga mulut "pelaku" seks oral. Sebaliknya, bila yang terinfeksi adalah rongga mulut pria, maka bisa pula berpindah ke vulva vagina wanita.
Berdasarkan Dokumentasi
Risiko penularan/perpindahan HIV selama seks oral lebih kecil dibandingkan ketika seks anal atau vaginal. Namun, cukup banyak dilaporkan kasus penularan HIV dan STDs (Sexually Transmitted Diseases/penyakit menular seksual) setelah melakukan seks oral dari oral ke vagina. Selain HIV, beberapa penyakit juga sering dilaporkan terjadi seperti kanker mulut yang disebabkan oleh virus papiloma manusia (penyebab kanker serviks pada wanita). Penyakit kewanitaan lain yang bisa menular ke rongga mulut pria yaitu klamidia, herpes genitalis, dan gonore.
Segala jenis aktivitas seks, mungkin mengasyikkan bagi kebanyakan orang, terutama remaja. Oleh karena itu, berbagai metode seks yang menghasilkan berbagai stimulasi terus berkembang, salah satunya ialah yang dibahas dalam artikel di atas, seks oral. Mengenai keamanan seks oral, tentunya dipelajari oleh berbagai pakar, mulai dari personal/pribadi (pelaku seks) sampai dengan para pakar seksologi.
Kebanyakan dari para pemberi opini tentang keamanan seks oral beranggapan bahwa seks oral memiliki risiko terhadap kesehatan, apalagi seks oral dilakukan bukan bersama pasangan pernikahan, yang notabene telah diketahui seluk-beluk kesehatannya.
Risiko penularan penyakit melalui hubungan seks meningkat pada kalangan atau oknum yang memiliki riwayat bercinta dengan "tuna susila" ataupun jenis wanita/pria penghibur lainnya, yang secara tersirat belum diketahui perihal penyakitnya. Seperti yang sudah dijelaskan, penyakit yang sering ialah jenis penyakit yang menular secara seksual, yang sebagian besar amat berbahaya bagi kesehatan.
Apakah kita akan terkena HIV kalau berhubungan sex hanya 1x itupun sebentar...? Mohon penjelasannya, Thanx?
Q. Penyakit HIV
A. kita bakal kena hiv/aids kalo suka gonta ganti pasangan, kalo sekali doang mah gabakal kena hiv.
begetooo
begetooo
HIV atau AIDS terjadi apabila ?
Q. HIV adalah salah satu penyakit yg terjadi akibat hungan seks yg berlebihan dan melakukan tanpa alat pengaman.
A. Hubungan Sex yang berlebihan dan tanpa menggunakan alat pengaman tidak akan mengundang HIV aids , jika itu dilakukan pasangan tetap dan sehat.
HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda .
Org yang terkena virus HIV belum tentu menyandang AIDS , tetapi orang yang menyandang AIDS sudah pasti terkena virus HIV.
HIV adalah virus yang secara bertahap mengikis kekebalan tubuh , dan AIDS adalah kondisi dimana kekebalan tubuh yang menghilang ( menurun ) tertunggangi virus lain yang biasa kita kenal .
Yang paling umum adalah ISPA dan Radang selaput Otak.
HIV AIDS , memiliki potensi tinggi dalam penularan jika :
1. perilaku sex menyimpang
2. berganti ganti pasangan
3.pengguna jarum suntik dgn cara bergantian
4.peralatan medis yang terkontaminasi
5.transfusi darah yang telah tercemar virus HIV
Dan masih banyak lagi .
Pengaman atau kondom hanyalah alat bantu utk meminimalisir mewabahnya HIV .
Yang perlu di perhatikan adalah gaya dan pola hidup .
HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda .
Org yang terkena virus HIV belum tentu menyandang AIDS , tetapi orang yang menyandang AIDS sudah pasti terkena virus HIV.
HIV adalah virus yang secara bertahap mengikis kekebalan tubuh , dan AIDS adalah kondisi dimana kekebalan tubuh yang menghilang ( menurun ) tertunggangi virus lain yang biasa kita kenal .
Yang paling umum adalah ISPA dan Radang selaput Otak.
HIV AIDS , memiliki potensi tinggi dalam penularan jika :
1. perilaku sex menyimpang
2. berganti ganti pasangan
3.pengguna jarum suntik dgn cara bergantian
4.peralatan medis yang terkontaminasi
5.transfusi darah yang telah tercemar virus HIV
Dan masih banyak lagi .
Pengaman atau kondom hanyalah alat bantu utk meminimalisir mewabahnya HIV .
Yang perlu di perhatikan adalah gaya dan pola hidup .
Terbukti!!!!!!!HIV AIDS sembuh dengan obat herbbal ini...?
Q. Penyakit HIV / AIDS merupakan penyakit yang masih belum ada pengobatannya secara medis sampai sekarang ini, sehingga cukup membahayakan dan menghawatirkan penderita penyakit HIV / AIDS. tetapi dengan penelitian dan penemuan baru sehingga ada untuk pengobatan dan penyembuhan obat alami penyakit HIV / AIDS. dan para penderita jangan terlalu khawatir dengan mengidap penyakit HIV/AIDS tersebut karena saaat ini ada penemuan baru obat alami penyakit HIV / AIDS.
TERBUKTI XAMthonePlus MENGOBATI HIV / AIDS oleh F. Franklin L.L., seorang Counseling Adviser STI/HIV/AIDS dan BCC
Adalah Leonard F. Franklin L.L., seorang Counseling Adviser STI/HIV/AIDS dan BCC (Behavior Changes Communication) Services yang berkantor di Bandung, Jawa Barat, telah membuktikan khasiat obat alami penyakit hiv/aids XAMthonePlus mampu mengobati para penderita penyakit HIV/Aids. Dalam setiap kesempatan pria yang akrab disapa Franklin ini menuturkan dengan bangga di depan forum seminar maupun gebyar bahwa ternyata dengan kehadiran obat alami penyakit hiv / aids XAMthonePlus sangat membantu para penderita penyakit HIV / Aids untuk hidup lebih lama dan selayaknya seperti manusia lainnya yang tidak menderita penyakit tersebut. Untuk Pemesanan XAMthonePlus sebagai obat alami untuk penderita penyakit HIV.
Penyakit HIV AIDS
Ketika menghadiri acara Gebyar Motivasi Kebersamaan di Kantor Pusat obat alami XAMthonePlus Jakarta beberapa waktu lalu, reporter USB News sempat mewawancarainya perihal pekerjaannya dalam menolong para penderita penyakit HIV /Aids baik di Bandung maupun Jakarta serta kota-kota besar di seluruh Indonesia dengan tingkat penularan penyakit HIV /Aids yang tinggi.
Menurut penuturannya, saat ini dia sedang menolong para penderita HIV/AIDS, antara lain, 1 keluarga di Pati, Jawa Tengah, 2 bapak di Surabaya, Jawa Timur, 7 orang di Bandung, 1 orang di Padang, Sumatera Barat, 1 orang di Pekanbaru, Riau, 7 orang di Jakarta, 1 orang di Ambon, Maluku dan 2 orang di Papua.
Khusus penderita asal Padang mempunyai kisah tersendiri. Menurut Franklin, si penderita dari Padang ini sudah memasuki stadium 4 dan tinggal menghitung kapan tiba ajalnya. âSetiap dia telepon saya, lagi ngomong tiba-tiba dia pingsan, bangun, telepon lagi, pingsan lagi, bangun lagi, telepon lagi, tetapi saya tetap suruh minum obat alami XAMthonePlus Dan faktanya sekarang dia sudah bisa main futsal, bekerja kembali dan hidup layaknya manusia yang bukan menderita HIV/Aids. Dia juga akan terbang dari Padang menuju Bandung untuk mengikuti seminar yang diadakan oleh Yayasan saya,â beber lelaki berdarah Ambon Belanda dan Jawa ini.
Sebelum menggunakan obat hebal XAMthonePlus dalam mengobati para pasien HIV/Aids, Pendiri Yayasan PRIAngan Sejati itu mengakui tingkat keselamatan para pasien HIV/Aids sangat rendah. âRata-rata kurang dari 10 tahun usia hidup mereka, bahkan hanya sampai 3 tahun masa hidup mereka,â ujar aktivis HIV/AIDS yang sudah berkecimpung 18 tahun lamanya ini. âSetelah minum obat alami hiv / aids XAMthonePlus, mereka mempunyai harapan hidup selama-lamanya karena sudah selesai satu permasalahannya yaitu HIV/Aids,â lanjutnya.
Dengan pengalaman 18 tahun di bidang penanganan para penderita HIV/Aids atau OHIDA, Franklin sangat yakin dengan khasiat XAMthonePlus. âSaya nyatakan, baru 15 menit pertama kali minum XAMthonePlus plus si penderita sudah merasakan perubahannya, bahkan 1 botolpun mereka sudah bisa beraktivitas, seperti enak makan, enak tidur, tidak diare lagi dan tidak mual lagi,â lanjut pria yang pernah berbicara mengenai HIV/Aids di depan Megawati Soekarno Putri, Jusuf Kalla dan beberapa menteri serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI yang membidangi kesehatan.
Franklin menggunakan XAMthonePlus tepatnya tahun 2009 selepas lebaran dan sampai hari ini jumlah para penderita HIV/Aids yang tertolong semakin banyak. Dia juga menuturkan, sejak ada XAMthonePlus, dia tidak lagi memberikan obat kimia kepada pasiennya, hanya XAMthone plus saja, dan kalau dirasakan perlu, dia bisa menambahkan dengan madu kunyit putih, madu cerna dan teh murbei.
Dalam percakapannya dengan reporter USB News, ia juga mengandaikan, kalau saja si pasien HIV/Aids punya 10 juta untuk membeli XAMthonePlus, maka selesai sudah. Jauh lebih murah ketimbang biaya yang diperkirakan oleh WHO, badan kesehatan dunia PBB yang harus dikeluarkan oleh seorang penderita HIV/Aids dalam memerangi penyakitnya. Dibutuhkan sekitar 360 juta rupiah setiap penderita untuk mempertahankan hidupnya sampai mereka meninggal dunia, artinya biaya pengobatan dan terapi segala macam.
untuk informasi dan pemesanan obat herbal HIV AIDS silahkan hubungi: 082129405407-081323106825
atau kunjungi website resmi kami di:
http://obat-kesehatan.com
http://obatsehatku.blogspot.com
http://obatsehatku.com
TERBUKTI XAMthonePlus MENGOBATI HIV / AIDS oleh F. Franklin L.L., seorang Counseling Adviser STI/HIV/AIDS dan BCC
Adalah Leonard F. Franklin L.L., seorang Counseling Adviser STI/HIV/AIDS dan BCC (Behavior Changes Communication) Services yang berkantor di Bandung, Jawa Barat, telah membuktikan khasiat obat alami penyakit hiv/aids XAMthonePlus mampu mengobati para penderita penyakit HIV/Aids. Dalam setiap kesempatan pria yang akrab disapa Franklin ini menuturkan dengan bangga di depan forum seminar maupun gebyar bahwa ternyata dengan kehadiran obat alami penyakit hiv / aids XAMthonePlus sangat membantu para penderita penyakit HIV / Aids untuk hidup lebih lama dan selayaknya seperti manusia lainnya yang tidak menderita penyakit tersebut. Untuk Pemesanan XAMthonePlus sebagai obat alami untuk penderita penyakit HIV.
Penyakit HIV AIDS
Ketika menghadiri acara Gebyar Motivasi Kebersamaan di Kantor Pusat obat alami XAMthonePlus Jakarta beberapa waktu lalu, reporter USB News sempat mewawancarainya perihal pekerjaannya dalam menolong para penderita penyakit HIV /Aids baik di Bandung maupun Jakarta serta kota-kota besar di seluruh Indonesia dengan tingkat penularan penyakit HIV /Aids yang tinggi.
Menurut penuturannya, saat ini dia sedang menolong para penderita HIV/AIDS, antara lain, 1 keluarga di Pati, Jawa Tengah, 2 bapak di Surabaya, Jawa Timur, 7 orang di Bandung, 1 orang di Padang, Sumatera Barat, 1 orang di Pekanbaru, Riau, 7 orang di Jakarta, 1 orang di Ambon, Maluku dan 2 orang di Papua.
Khusus penderita asal Padang mempunyai kisah tersendiri. Menurut Franklin, si penderita dari Padang ini sudah memasuki stadium 4 dan tinggal menghitung kapan tiba ajalnya. âSetiap dia telepon saya, lagi ngomong tiba-tiba dia pingsan, bangun, telepon lagi, pingsan lagi, bangun lagi, telepon lagi, tetapi saya tetap suruh minum obat alami XAMthonePlus Dan faktanya sekarang dia sudah bisa main futsal, bekerja kembali dan hidup layaknya manusia yang bukan menderita HIV/Aids. Dia juga akan terbang dari Padang menuju Bandung untuk mengikuti seminar yang diadakan oleh Yayasan saya,â beber lelaki berdarah Ambon Belanda dan Jawa ini.
Sebelum menggunakan obat hebal XAMthonePlus dalam mengobati para pasien HIV/Aids, Pendiri Yayasan PRIAngan Sejati itu mengakui tingkat keselamatan para pasien HIV/Aids sangat rendah. âRata-rata kurang dari 10 tahun usia hidup mereka, bahkan hanya sampai 3 tahun masa hidup mereka,â ujar aktivis HIV/AIDS yang sudah berkecimpung 18 tahun lamanya ini. âSetelah minum obat alami hiv / aids XAMthonePlus, mereka mempunyai harapan hidup selama-lamanya karena sudah selesai satu permasalahannya yaitu HIV/Aids,â lanjutnya.
Dengan pengalaman 18 tahun di bidang penanganan para penderita HIV/Aids atau OHIDA, Franklin sangat yakin dengan khasiat XAMthonePlus. âSaya nyatakan, baru 15 menit pertama kali minum XAMthonePlus plus si penderita sudah merasakan perubahannya, bahkan 1 botolpun mereka sudah bisa beraktivitas, seperti enak makan, enak tidur, tidak diare lagi dan tidak mual lagi,â lanjut pria yang pernah berbicara mengenai HIV/Aids di depan Megawati Soekarno Putri, Jusuf Kalla dan beberapa menteri serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI yang membidangi kesehatan.
Franklin menggunakan XAMthonePlus tepatnya tahun 2009 selepas lebaran dan sampai hari ini jumlah para penderita HIV/Aids yang tertolong semakin banyak. Dia juga menuturkan, sejak ada XAMthonePlus, dia tidak lagi memberikan obat kimia kepada pasiennya, hanya XAMthone plus saja, dan kalau dirasakan perlu, dia bisa menambahkan dengan madu kunyit putih, madu cerna dan teh murbei.
Dalam percakapannya dengan reporter USB News, ia juga mengandaikan, kalau saja si pasien HIV/Aids punya 10 juta untuk membeli XAMthonePlus, maka selesai sudah. Jauh lebih murah ketimbang biaya yang diperkirakan oleh WHO, badan kesehatan dunia PBB yang harus dikeluarkan oleh seorang penderita HIV/Aids dalam memerangi penyakitnya. Dibutuhkan sekitar 360 juta rupiah setiap penderita untuk mempertahankan hidupnya sampai mereka meninggal dunia, artinya biaya pengobatan dan terapi segala macam.
untuk informasi dan pemesanan obat herbal HIV AIDS silahkan hubungi: 082129405407-081323106825
atau kunjungi website resmi kami di:
http://obat-kesehatan.com
http://obatsehatku.blogspot.com
http://obatsehatku.com
A. emang benar,?
klu cuma di buktikan berdasarkan data empiris itu belum tentu.
soalnya yang menjadi acuan itu bukan hanya itu tetapi harus dilakukan uji ilmiah baik klinis maupun non klinis.
lagi pula klu emang benar knp "WHO"(World Health Organisation) belum merilis obat itu sebagai obat "HIV/AIDS".Dan kenapa pemerintah dalam hal ini "MENKES" belum menyarankan obat ini sebagai obat "HIV/AIDS" ??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
klu cuma di buktikan berdasarkan data empiris itu belum tentu.
soalnya yang menjadi acuan itu bukan hanya itu tetapi harus dilakukan uji ilmiah baik klinis maupun non klinis.
lagi pula klu emang benar knp "WHO"(World Health Organisation) belum merilis obat itu sebagai obat "HIV/AIDS".Dan kenapa pemerintah dalam hal ini "MENKES" belum menyarankan obat ini sebagai obat "HIV/AIDS" ??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Powered by Yahoo! Answers
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar