Bila Anda menyukai aktifitas berciuman, khususnya French Kiss, sebaiknya mulai sekarang harus lebih berhati-hati. Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa berciuman dapat menyebabkan penyakit Mononucleosis.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University of Minnesota Medical School ini melibatkan 143 mahasiswa yang diperiksa darahnya untuk mengetahui keberadaan antibodi pelawan virus Epstein-Barr, virus penyebab Mononucleosis.
Mononucleosis atau yang biasa disingkat menjadi penyakit mono ini penyebarannya adalah melalui kontak ludah yang dihasilkan penderita. Mono juga menyebar melalui batuk, bersin, dan berbagi makanan, namun tidak menular seperti flu. Sementara itu, french kiss sendiri adalah ciuman yang melibatkan kontak mulut dan lidah seseorang.
Gejala penyakit yang biasa juga disebut sebagai penyakit ciuman ini meliputi radang tenggorokan, lelah berlebihan, sakit kepala, nafsu makan menurun, dan amandel membengkak. Meskipun demikian, beberapa orang yang mengidap penyakit mono juga kadang tidak memiliki gejala sama sekali.
Hasil penelitian seputar penyakit ciuman ini telah dipublikasikan dalam Journal of Infectious Diseases.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University of Minnesota Medical School ini melibatkan 143 mahasiswa yang diperiksa darahnya untuk mengetahui keberadaan antibodi pelawan virus Epstein-Barr, virus penyebab Mononucleosis.
Mononucleosis atau yang biasa disingkat menjadi penyakit mono ini penyebarannya adalah melalui kontak ludah yang dihasilkan penderita. Mono juga menyebar melalui batuk, bersin, dan berbagi makanan, namun tidak menular seperti flu. Sementara itu, french kiss sendiri adalah ciuman yang melibatkan kontak mulut dan lidah seseorang.
Gejala penyakit yang biasa juga disebut sebagai penyakit ciuman ini meliputi radang tenggorokan, lelah berlebihan, sakit kepala, nafsu makan menurun, dan amandel membengkak. Meskipun demikian, beberapa orang yang mengidap penyakit mono juga kadang tidak memiliki gejala sama sekali.
Hasil penelitian seputar penyakit ciuman ini telah dipublikasikan dalam Journal of Infectious Diseases.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar