Q. aku punya temen, tapi masi kuliah, dan akhir2 ni dia jadi maleeesss banget, pokoknya ga care ama studinya. setelah aku selidikin dia ternyata kecanduan video chat. dia sering cerita soal temen chat itu orang bule, bahkan mereka pacaran lewat dumai.
parahnya nih, pernah dia chat pake laptopku (aku pas itu bubuk). aku kebangun, eh dia malah copot baju, pake bra aja. spontan aku marah kan, aku rampas laptopku pingin tau dia ngapain. Ya ampun, ternyata temen bulenya juga lagi bugil !!! trus catatan omongan mereka berkisar seksual gitu... aku marahin dia cuma cengir2...
pas dia pulang aku otak atik laptopku dan nemuin, maaf, foto miss v yg aku ga tau punya sapa, pas aku telp temenku itu, tenyata punya dia. AMPUuuun banget..
aku protes ama dia ga digubris sama sekali, kayak udah kecanduan narkoba gitu. dia termasuk temen deket. dia dekat ama akupun atas mauku karna dia di kehidupan nyata tipe orang yang ga suka bergaul. dia tetep ga marah sama aku. tapi aku eneg juga lama2 dan pingin menjauh (aku anggep dia temen yg ga sehat), tapi dia ga mau menjauh, lengkeeet terus, aku sampe kawatir takut dia jadi lesbi...
gimana ni, biar aku ga temenan lagi gitu ma dia, sereeeem
parahnya nih, pernah dia chat pake laptopku (aku pas itu bubuk). aku kebangun, eh dia malah copot baju, pake bra aja. spontan aku marah kan, aku rampas laptopku pingin tau dia ngapain. Ya ampun, ternyata temen bulenya juga lagi bugil !!! trus catatan omongan mereka berkisar seksual gitu... aku marahin dia cuma cengir2...
pas dia pulang aku otak atik laptopku dan nemuin, maaf, foto miss v yg aku ga tau punya sapa, pas aku telp temenku itu, tenyata punya dia. AMPUuuun banget..
aku protes ama dia ga digubris sama sekali, kayak udah kecanduan narkoba gitu. dia termasuk temen deket. dia dekat ama akupun atas mauku karna dia di kehidupan nyata tipe orang yang ga suka bergaul. dia tetep ga marah sama aku. tapi aku eneg juga lama2 dan pingin menjauh (aku anggep dia temen yg ga sehat), tapi dia ga mau menjauh, lengkeeet terus, aku sampe kawatir takut dia jadi lesbi...
gimana ni, biar aku ga temenan lagi gitu ma dia, sereeeem
A. hah? haduuuuuuuuuuh... kl aq jg takut tuch.. cb km bilangin efek buruknya begitu n bla2... ceramahin terus lama2 jg dia bete n menjauh... n satu lg laptopmu jangan sampai d pinjam dia lg... ntr km ga tau apa2 eeeeeeh pas laptopmu d buka temen mu yg laen or keluargamu bisa berabe kan... km yg kena... iiiih sereeem
Kisah seorang mantan muslim : 3. IRAN â Dituduh sebagai pengedar narkoba karena murtad?
Q. Tujuh tahun setelah Issa Motamedi Mojdehi beralih dari Islam ke agama lain, polisi rahasia Iran memenjarakannya karena meninggalkan Islam namun memakai tuduhan resmi (palsu) pengedaran narkoba
Para pejabat secara resmi membuat tuduhan bahwa manusia 31 tahun ini mengedarkan narkoba ketika dia diciduk dua pekan lalu. Tapi pejabat2 Savama (polisi rahasia) telah memberitahu Motamedi Mojdehi bahwa pelanggarannya sesungguhnya adalah MENINGGALKAN ISLAM. Jika dia tidak menyangkal iman agama barunya dan kembali ke Islam, para pejabat memperingakannya, ia akan tetap dipenjara dan bahkan kemungkinan akan dihukum mati.
Dalam surat penahanan tertanggal 22 Juli, Motamedi Mojdehi diperintahkan untuk melapor dalam tempo tiga hari ke kantor polisi urusan kriminal di Rasht, kota kelahirannya di Iran barat-daya. Ketika ia patuh melapor pada July 24, ditangkaplah ia. Seminggu kemudian ia dipindahkan ke penjara Lakan Prison.
Para pejabat keamanan memperingati Motamedi Mojdehi bahwa tidak seorang pun di luar Iran yang akan tahu atau peduli dengannya, beberapa narasumber membocorkan ini kepada Compass.
Seorang pejabat yang dikenal hanya sebagai Mr. Baghani mengancam Modamedi yang ditawan ini bahwa dirinya mungkin akan menjalani âhukuman mati berulang-ulangâ hingga orang2 Iran mengebti ngerinya akibat murtad / pindah agama di dalam Hukum Syariâah Islam. Dalam system peradilan Iran, kaqus murtad ditaruh dalam daftar yang sejajar dengan casus pembunuhan dan pengedaran napkoba dengan ancaman hukuman mati.
Sumber-sumber lokal setempat memastikan bahwa benar Motamedi Mojdehi dan istrinya Parvah, yang juga telah menjadi pemeluk agama lain, âtelah menjadi bahan keprihatinan para penguasaâ pada January, ketika mereka mengambil nama dari Bible, Micah, bagi putra mereka yang baru lahir. Tidak jelas apakah pasangan ini diizinkan mendaftarkan nama bayi tersebut pada kantor catatan sipil setempat.
Motamedi Mojdehi diperkirakan akan diadili segera dihadapan sebuah pengadilan revolusi Iran di Rasht, ibukota provinsi Gilan. Menurut laporan 1 Agustus dari Komisi Kebebasan Beragama Sedunia Evangelical Alliance (WEA), kabar-kabar burung juga telah tersebar bahwa istri orang ini pun akan ditahan dengan tuduhan palsu narkoba.
Pemerintah Iran secara sering dan rutin memang menggunakan tuduhan2 palsu pengedaran narkoba sebagai alasan untuk memenjarakan mereka yang dianggap penjahat politik atau agama. Ini dimaksudkan untuk mengakali jaminan2 dari pasal 23 UU Iran, yang mana melarang penyelidikan ke dalam masalah kepercayaan pribadi dan yang menyebut bahwa âtidak seorang pun akan diganggu atau dizalimi cuma karena kepercayaan yang dianutnyaâ.
Penyalahgunaan narkoba yang meluas seolah menjadikan tuduhan tersebut sah saja. Pejabat berwenang Iran juga menyebut bahwa lebih 60 percent dari tahanan penjara Iran adalah dari kasus seputar narkoba, menurut sebuah laporan Radio Free Europe pada June 26. Thn lalu, director dari Iranian National Center for Addiction Studies memperkirakan bahwa 20 percent dari penduduk Iran âsedikit banyak terlibat penyalahgunaan narkoba,â menempatkan Iran pada ranking teratas soal urusan kecanduan narkoba di dunia.
Sejak revolusi Iran, pemerintah telah secara ketat melarang semua jenis kegiatan warga agama lain, menutup banyak tempat ibadah agama lain dan memenjarakan pemeluk2 agama lain yang berasal dari latar belakang Islam.
Di Gorgan, murtadin Ali Kaboli akhirnya dibebaskan dengan jaminan pada 12 Juni setelah enam pekan dipenjara atas tuduhan yang tidak jelas. Seorang murtadin lainnya, Hamid Pourmand, telah menjalani penjara hampir dua tahun atas tuduhan âmenyembunyikanâ identitas agama barunya selagi menjabat pangkat kolonel dalam angkatan militer Iran. Pourmand telah menjadi murtadin sejak lebih dari 25 thn lalu.
Menurut sumber-sumber laporan, petinggi2 Savama baru2 ini telah mengeluarkan surat2 penangkapan di banyak kota mengejar2 para murtadin yang menjadi pemeluk agama lain, menuntut mereka balik ke Islam.
Para pejabat secara resmi membuat tuduhan bahwa manusia 31 tahun ini mengedarkan narkoba ketika dia diciduk dua pekan lalu. Tapi pejabat2 Savama (polisi rahasia) telah memberitahu Motamedi Mojdehi bahwa pelanggarannya sesungguhnya adalah MENINGGALKAN ISLAM. Jika dia tidak menyangkal iman agama barunya dan kembali ke Islam, para pejabat memperingakannya, ia akan tetap dipenjara dan bahkan kemungkinan akan dihukum mati.
Dalam surat penahanan tertanggal 22 Juli, Motamedi Mojdehi diperintahkan untuk melapor dalam tempo tiga hari ke kantor polisi urusan kriminal di Rasht, kota kelahirannya di Iran barat-daya. Ketika ia patuh melapor pada July 24, ditangkaplah ia. Seminggu kemudian ia dipindahkan ke penjara Lakan Prison.
Para pejabat keamanan memperingati Motamedi Mojdehi bahwa tidak seorang pun di luar Iran yang akan tahu atau peduli dengannya, beberapa narasumber membocorkan ini kepada Compass.
Seorang pejabat yang dikenal hanya sebagai Mr. Baghani mengancam Modamedi yang ditawan ini bahwa dirinya mungkin akan menjalani âhukuman mati berulang-ulangâ hingga orang2 Iran mengebti ngerinya akibat murtad / pindah agama di dalam Hukum Syariâah Islam. Dalam system peradilan Iran, kaqus murtad ditaruh dalam daftar yang sejajar dengan casus pembunuhan dan pengedaran napkoba dengan ancaman hukuman mati.
Sumber-sumber lokal setempat memastikan bahwa benar Motamedi Mojdehi dan istrinya Parvah, yang juga telah menjadi pemeluk agama lain, âtelah menjadi bahan keprihatinan para penguasaâ pada January, ketika mereka mengambil nama dari Bible, Micah, bagi putra mereka yang baru lahir. Tidak jelas apakah pasangan ini diizinkan mendaftarkan nama bayi tersebut pada kantor catatan sipil setempat.
Motamedi Mojdehi diperkirakan akan diadili segera dihadapan sebuah pengadilan revolusi Iran di Rasht, ibukota provinsi Gilan. Menurut laporan 1 Agustus dari Komisi Kebebasan Beragama Sedunia Evangelical Alliance (WEA), kabar-kabar burung juga telah tersebar bahwa istri orang ini pun akan ditahan dengan tuduhan palsu narkoba.
Pemerintah Iran secara sering dan rutin memang menggunakan tuduhan2 palsu pengedaran narkoba sebagai alasan untuk memenjarakan mereka yang dianggap penjahat politik atau agama. Ini dimaksudkan untuk mengakali jaminan2 dari pasal 23 UU Iran, yang mana melarang penyelidikan ke dalam masalah kepercayaan pribadi dan yang menyebut bahwa âtidak seorang pun akan diganggu atau dizalimi cuma karena kepercayaan yang dianutnyaâ.
Penyalahgunaan narkoba yang meluas seolah menjadikan tuduhan tersebut sah saja. Pejabat berwenang Iran juga menyebut bahwa lebih 60 percent dari tahanan penjara Iran adalah dari kasus seputar narkoba, menurut sebuah laporan Radio Free Europe pada June 26. Thn lalu, director dari Iranian National Center for Addiction Studies memperkirakan bahwa 20 percent dari penduduk Iran âsedikit banyak terlibat penyalahgunaan narkoba,â menempatkan Iran pada ranking teratas soal urusan kecanduan narkoba di dunia.
Sejak revolusi Iran, pemerintah telah secara ketat melarang semua jenis kegiatan warga agama lain, menutup banyak tempat ibadah agama lain dan memenjarakan pemeluk2 agama lain yang berasal dari latar belakang Islam.
Di Gorgan, murtadin Ali Kaboli akhirnya dibebaskan dengan jaminan pada 12 Juni setelah enam pekan dipenjara atas tuduhan yang tidak jelas. Seorang murtadin lainnya, Hamid Pourmand, telah menjalani penjara hampir dua tahun atas tuduhan âmenyembunyikanâ identitas agama barunya selagi menjabat pangkat kolonel dalam angkatan militer Iran. Pourmand telah menjadi murtadin sejak lebih dari 25 thn lalu.
Menurut sumber-sumber laporan, petinggi2 Savama baru2 ini telah mengeluarkan surat2 penangkapan di banyak kota mengejar2 para murtadin yang menjadi pemeluk agama lain, menuntut mereka balik ke Islam.
A. kikikikkkk..............
AYO KAMU BISA...!!!!!
kikikikikkk............
AYO KAMU BISA...!!!!!
kikikikikkk............
Gimana rasanya dihipnotis?
Q. halo semua...
gimana rasanya dihipnotis??? hipnotis yang baik (misalnya menghentikan kecanduan merokok atau kecanduan narkoba, hipnotis agar percaya diri, hipnotis bagi salesman, dll) atau hipnotis yang buruk (misalnya tindak kejahatan dengan hipnotis)
apakah korban hipnotis masih mengingat wajah pelaku?
apakah korban sadar apa yang sedang ia lakukan? (misalnya menguras tabungan di ATM dan memberikan pada pelaku)
adakah jangka waktu hipnotis? (misalnya hanya beberapa menit)
gimana rasanya dihipnotis??? hipnotis yang baik (misalnya menghentikan kecanduan merokok atau kecanduan narkoba, hipnotis agar percaya diri, hipnotis bagi salesman, dll) atau hipnotis yang buruk (misalnya tindak kejahatan dengan hipnotis)
apakah korban hipnotis masih mengingat wajah pelaku?
apakah korban sadar apa yang sedang ia lakukan? (misalnya menguras tabungan di ATM dan memberikan pada pelaku)
adakah jangka waktu hipnotis? (misalnya hanya beberapa menit)
A. Uenak kita dibawa kedunia kita sebenarnya bahwa kita itu putih dan murni.eeeee turun kedunia kecanduan lg deh tuh yg uenyak2 tp racuuun racuuun,hipnotherapi bgs untk semua yg ke hal positif.aku perokok sejati.peminim sejati.dihipno lngsung hilang semua yg jueliek2 dan aku jd manusia baru ha ha ha hua hikhik bener lho
Apa sudah bisa mikir seperti dulu lagi.....?
Q. Katamya orang yang kecanduan narkoba, otak ngga bisa mikir dan lupa segalanya....
Tapi setelah di rehabilitasi dan lepas dari narkoba, apakah orang itu sudah normal kembali pikirannya..sudah bisa mikir...?
Tapi setelah di rehabilitasi dan lepas dari narkoba, apakah orang itu sudah normal kembali pikirannya..sudah bisa mikir...?
A. eleuh... mikir tentu saja bisa, hanya mungkin tingkat kecepatannya sudah rada lemah, dan inipun tergantung dari tingkat kecanduannya sudah seberapa parah dan bagaimana pula keampuhan theraphy yang telah dijalaninya
Kristener@coba tambah ilmu kalian dg membaca kisah berikut ini,ini menyangkut ttg ajaran kaliaN..?
Q. Kisah pencarian Abu Bakar Ruben dimulai sejak ia berada di bangku kuliah. Saat itu ia ditimpa banyak masalah. Teman dekatnya meninggal karena kecanduan narkoba. Orangtuanya bercerai dan ia mengalami kesulitan keuangan.
"Saya pun mulai bertanya apa sebenarnya tujuan hidup itu?" tuturnya. Peristiwa sulit yang terjadi hampir bertubi-tubi itu menjadi katarsis bagi Ruben untuk melirik agama.
Ruben dibesarkan di Melbourne oleh orangtua yang tak percaya Tuhan. "Saat kecil saya memang dibesarkan untuk menganut Kristen, tapi orang tua saya atheis, sehingga saya cenderung memiliki pandangan atheis," ungkap Ruben.
Agama pertama yang ia coba pelajari adalah Kristen. Kebetulan seorang teman mengundangnya untuk datang ke kemah keagamanan. "Mereka bernyanyi, suara mereka bagus, tapi saya bingung apa artinya," tutur Ruben.
"Mereka kemudian bilang bahwa Tuhan mencintai saya." Ruben keheranan. "Bagaimana mungkin tuhan mencintai saya sedangkan saya punya anjing dia tidak tidak mencintai saya," tuturnya. Rupanya saat itu kehidupan Ruben tak tentu arah. Ia bukan tipe orang yang bisa diandalkan, meskipun yang meminta bantuan adalah orang tuanya dan ia memiliki seekor anjing yang kemudian tak pernah ia urus.
Tak menemukan apa yang ia cari ia pun melangkah lagi, kini giliran Katholik dan Anglican Baptis. Namun ada hal yang membuat ia terganggu setiap saat ia bertanya kepada pemeluknya. "Mereka akan membuka injil dan kemudian berkata 'Oh jawabannya ini saudaraku' sambil beropini," tutur Ruben.
"Setiap kali mereka menjawab mereka beropini, sehingga saya menyimpulkan tentu banyak sekali intepretasi dalam Kristen," katanya. Padahal, lanjutnya, itu belum termasuk perbedaan dalam gereja.
Antara satu pendeta dengan pendeta lain bisa memiliki intepretasi berbeda dan saling mengklaim satu sama lain. "Injil satu rasa tapi intepretasi bermacam dan setiap orang bisa melakukan, itu sangat membingungkan," ujarnya.
Berikutnya ia melakukan persentuhan dengan Hindu. Ia berteman dengan seorang penganut keyakinan tersebut saat bekerja paruh waktu. "Saya kemudian dikenalkan dengan tuhan berkepala gajah." Lagi-lagi Ruben bertanya, mengapa tuhan harus berkepala gajah, apa hubungan gajah dengan tuhan. "Mengapa tidak singa? lebih perkasa. Bagi saya sangat tidak logis dan sulit untuk dipahami."
Menginvestigasi lebih jauh ia menyelidiki agama Yahudi. "Ya nama saya Abu Bakar Ruben, berasal dari Rubenstein, nama yang sangat Yahudi karena itu saya juga mencoba mencari tahu apa itu Yahudi,' tuturnya. Namun tak ada satupun dari keyakinan itu yang mengena di hatinya.
Hingga suatu saat ia bertemu temanya yang beragama Kristen. "Saya ditanya bagaimana pencarianmu, apa saja yang sudah kampu pelajari?" kata Ruben menirukan ucapan si teman. Ia menjawab semua, mulai Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Yahudi, Anglikan tapi tak ada yang bisa menarik hatinya.
Si teman bertanya lagi, "Bagaimana dengan Islam?". Pertanyaan langsung disambar Ruben dengan cemooh, "Apa, Islam? Buat apa saya mengivestigasi agama terorisme? Itu gila."
Tapi respon tubuh Ruben berkata lain. "Saya tidak tahu mengapa dan apa yang menggerakan saya, yang jelas saya mengenakan sepatu, berpakaian rapi dan pergi ke masjid. Saya tak punya petunjuk, bagaimana saya melakukan itu," tutur Ruben.
Begitu masuk masjid, Ruben merasa cemas. "Saya berpikir 'Aduh saya bakal mati di sini, saya satu-satunya kulit putih yang terlihat," tuturnya. Ketika itu seorang pria Timur Tengah berperawakan besar dengan cambang tebal mengenakan abaya mendekatinya. Ia bernama Abu Hamzah.
Tiba-tiba diluar dugaan Ruben, Abu Hamzah menyapanya dengan ramah dan bahkan meminta seorang yang lain untuk membuatkan teh bagi Ruben. "Tak pernah saya bayangkan bakal mendapat perlakuan seperti itu," kata Ruben.
Ia pun mulai banyak bertanya, tentang teman-temannya yang telah meninggal, tentang apa itu masa lalu dan masa yang akan datang. Abu Hamzah, seperti yang dituturkan Ruben, berdiri mengambil Al Qur'an dan membuka kitab itu lalu menunjukkan sebuah ayat dan meminta Ruben membaca seraya berkata ini jawabannya.
"Itu benar-benar menghentak saya," kenangnya. Ia pun menanyakan hal-hal sulit lain, seperti mengapa menumbuhkan janggut, mengapat menggunakan hijab, mengapa memiliki istri empat. "Saya pikir itu adalah pertanyaan-pertanyaan sulit, tapi sungguh luar biasa, mereka selalu membuka Al Qur'an dan lalu memberikan kepada saya untuk dibaca. Itu selalu mereka lakukan sebelum mengulas lebih jauh dengan buku hadis yang juga ada di dalam masjid," tutur Ruben.
"Mereka selalu membuka Al Quran untuk menjawab dan sama sekali tidak beropini," ujarnya. Kemudian Ruben pun bertanya, "Saya ingin tahu tentang opini anda tentang ini, tentang aturan itu." Diluar harapan Ruben, mereka menjaw
"Mereka selalu membuka Al Quran untuk menjawab dan sama sekali tidak beropini," ujarnya. Kemudian Ruben pun bertanya, "Saya ingin tahu tentang opini anda tentang ini, tentang aturan itu." Diluar harapan Ruben, mereka menjawab, "Saya tidak mungkin dan tidak boleh beropini tentang Firman Tuhan".
"Subhanallah, itulah yang benar-benar menyentuh saya dan selalu membuat saya teringat," ujar Ruben yang telah memeluk Islam saat menuturkan kisahnya. Malamnya ia pun membawa pulang Al Quran. "Dan ketika saya membaca, saya bukan hanya menemukan kisah, tapi seolah-olah ada yang memandu saya."
Ia memandang Al Qur'an tak hanya benar tetapi juga logis dan ilmiah. Ia takjub bagaimana Al Qur'an juga menguraikan proses penciptaan dan kelahiran manusia, penuturan proses sel telur yang dibuahi hingga tercipta gumpalan darah, tumbuh tulang, peniupan ruh hingga akhirnya membentuk janin yang siap dilahirkan ke bumi.
"Inilah yang saya cari, ini
http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Akq4iyyF4bL_V39ip6p_ys3EUiQ5;_ylv=3?qid=20120114035347AA3H63d
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120114035347AA3H63d
"Inilah yang saya cari, ini yang saya perlukan," ujarnya. Butuh enam bulan sebelum ia sampai pada kesimpulan itu. Tapi ketika hendak membuat perubahan besar, Ruben menginginkan pembenaran lain untuk menguatkan keputusannya. "Saya sudah siap melakukan lompatan besar, tapi ingin satu dorongan saja, tak perlu besar, kecil pun cukup," tuturnya.
Untuk itu ia bahkan melakukan dialog Tuhan. "Ayolah Allah satu saja," ujarnya menirukan ucapannya sendiri saat itu. Ia duduk diam di tengah ruangan dengan satu lilin menyala. Lama ia menunggu. Tak satupun hal terjadi. "Terus terang sangat kecewa. 'Aduh Engkau melewatkan satu kesempatan'" ujar Ruben saat itu kepada Tuhan.
Ia kembali menunggu pertanda kedua. Lagi-lagi tak ada perubahan, tak ada petunjuk. "Aduh tolong
Ia kembali menunggu pertanda kedua. Lagi-lagi tak ada perubahan, tak ada petunjuk. "Aduh tolong jangan kecewakan aku lagi. Saya lagi-lagi sungguh kecewa." tutur Ruben yang akhirnya memutuskan membuka Al Quran. Ia terhenti oleh beberapa ayat, salah satunya berbunyi "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya) (QS 16:12)
Membaca ayat itu Ruben tersadar. "Betapa arogannya saya menuntut tanda spesifik seperti yang saya mau. Matahari dan semua ciptaannya di muka bumi adalah tanda bagi kita semua," tutur Ruben.
Begitu yakin dengan keputusannya ia kembali berkunjung ke masjid. "Saya tidak tahu harus berbuat apa dan harus mengucapkan apa, jadi saya putuskan ke masjid." Tiba di masjid Ruben terkejut menjumpai ruangan begitu penuh orang. Rupanya saat itu hari pert
Rupanya saat itu hari pertama Ramadhan.
Mengutarakan niatnya, ia pun diminta untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. "Sangat belepotan, pemandu saya bilang 'Asyhadu' saya jawab "As, apa?" sampai berulang kali. Menggelikan." kenang Ruben.
Si pemandu menegaskan pada Ruben bahwa ia harus mengucapkan syahadat dalam bahasa aslinya, Arab. Kalimat itu tak bisa diucapkan dalam bahasa Inggris. Berlatih beberapa saat, lidah Ruben akhirnya lancar mengucapkan ikrar tersebut. Pada hari pertama Ramadhan itu ia pun resmi menjadi Muslim.
Begitu selesai Ruben mengaku ada beban yang tertarik dan lepas keluar dari tubuhnya. "Saya merasa ringan," ujarnya. Ia mengira saat itu akan mendapat sambutan teriakan dan takbir 'Allahu Akbar' dari jamaah pria yang berada dalam masjid. "Tapi ternyata tidak, satu persatu mereka mendatangi saya, menjabat tangan saya dan mencium saya.
"Tapi itu peristiwa sangat berharga dan tidak bisa saya lupakan. Saya bahagia
"Tapi itu peristiwa sangat berharga dan tidak bisa saya lupakan. Saya bahagia karena saat itu juga saya mendapat banyak saudara."
Mengetahui ia masuk Islam, orangtuanya sempat cemas. "Mereka takut tiba-tiba nanti saya sudah memanggul AK 47 dan memegang granat," selorohnya. "Saya jelaskan itu tidak mungkin. Terus terang saya merasa tenang. Mental saya lebih stabil, saya juga lebih fokus dan mereka (orangtua-red) melihat perubahan itu." tutur Ruben.
Penasaran, ayahnya pun ikut membaca Al Qur'an. Mereka berkata kepada Ruben sejak menjadi Muslim ia menjadi pribadi lebih baik. "Kamu menjadi orang yang lebih bisa diandalkan, dipercaya dan bisa diminta tolong,'kata Ruben menirukan ucapan ayahnya. "Itulah yang saya rasakan dan saya akan terus meyakini dan mendalami agama ini.
Sumber:[Republika]
"Saya pun mulai bertanya apa sebenarnya tujuan hidup itu?" tuturnya. Peristiwa sulit yang terjadi hampir bertubi-tubi itu menjadi katarsis bagi Ruben untuk melirik agama.
Ruben dibesarkan di Melbourne oleh orangtua yang tak percaya Tuhan. "Saat kecil saya memang dibesarkan untuk menganut Kristen, tapi orang tua saya atheis, sehingga saya cenderung memiliki pandangan atheis," ungkap Ruben.
Agama pertama yang ia coba pelajari adalah Kristen. Kebetulan seorang teman mengundangnya untuk datang ke kemah keagamanan. "Mereka bernyanyi, suara mereka bagus, tapi saya bingung apa artinya," tutur Ruben.
"Mereka kemudian bilang bahwa Tuhan mencintai saya." Ruben keheranan. "Bagaimana mungkin tuhan mencintai saya sedangkan saya punya anjing dia tidak tidak mencintai saya," tuturnya. Rupanya saat itu kehidupan Ruben tak tentu arah. Ia bukan tipe orang yang bisa diandalkan, meskipun yang meminta bantuan adalah orang tuanya dan ia memiliki seekor anjing yang kemudian tak pernah ia urus.
Tak menemukan apa yang ia cari ia pun melangkah lagi, kini giliran Katholik dan Anglican Baptis. Namun ada hal yang membuat ia terganggu setiap saat ia bertanya kepada pemeluknya. "Mereka akan membuka injil dan kemudian berkata 'Oh jawabannya ini saudaraku' sambil beropini," tutur Ruben.
"Setiap kali mereka menjawab mereka beropini, sehingga saya menyimpulkan tentu banyak sekali intepretasi dalam Kristen," katanya. Padahal, lanjutnya, itu belum termasuk perbedaan dalam gereja.
Antara satu pendeta dengan pendeta lain bisa memiliki intepretasi berbeda dan saling mengklaim satu sama lain. "Injil satu rasa tapi intepretasi bermacam dan setiap orang bisa melakukan, itu sangat membingungkan," ujarnya.
Berikutnya ia melakukan persentuhan dengan Hindu. Ia berteman dengan seorang penganut keyakinan tersebut saat bekerja paruh waktu. "Saya kemudian dikenalkan dengan tuhan berkepala gajah." Lagi-lagi Ruben bertanya, mengapa tuhan harus berkepala gajah, apa hubungan gajah dengan tuhan. "Mengapa tidak singa? lebih perkasa. Bagi saya sangat tidak logis dan sulit untuk dipahami."
Menginvestigasi lebih jauh ia menyelidiki agama Yahudi. "Ya nama saya Abu Bakar Ruben, berasal dari Rubenstein, nama yang sangat Yahudi karena itu saya juga mencoba mencari tahu apa itu Yahudi,' tuturnya. Namun tak ada satupun dari keyakinan itu yang mengena di hatinya.
Hingga suatu saat ia bertemu temanya yang beragama Kristen. "Saya ditanya bagaimana pencarianmu, apa saja yang sudah kampu pelajari?" kata Ruben menirukan ucapan si teman. Ia menjawab semua, mulai Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Yahudi, Anglikan tapi tak ada yang bisa menarik hatinya.
Si teman bertanya lagi, "Bagaimana dengan Islam?". Pertanyaan langsung disambar Ruben dengan cemooh, "Apa, Islam? Buat apa saya mengivestigasi agama terorisme? Itu gila."
Tapi respon tubuh Ruben berkata lain. "Saya tidak tahu mengapa dan apa yang menggerakan saya, yang jelas saya mengenakan sepatu, berpakaian rapi dan pergi ke masjid. Saya tak punya petunjuk, bagaimana saya melakukan itu," tutur Ruben.
Begitu masuk masjid, Ruben merasa cemas. "Saya berpikir 'Aduh saya bakal mati di sini, saya satu-satunya kulit putih yang terlihat," tuturnya. Ketika itu seorang pria Timur Tengah berperawakan besar dengan cambang tebal mengenakan abaya mendekatinya. Ia bernama Abu Hamzah.
Tiba-tiba diluar dugaan Ruben, Abu Hamzah menyapanya dengan ramah dan bahkan meminta seorang yang lain untuk membuatkan teh bagi Ruben. "Tak pernah saya bayangkan bakal mendapat perlakuan seperti itu," kata Ruben.
Ia pun mulai banyak bertanya, tentang teman-temannya yang telah meninggal, tentang apa itu masa lalu dan masa yang akan datang. Abu Hamzah, seperti yang dituturkan Ruben, berdiri mengambil Al Qur'an dan membuka kitab itu lalu menunjukkan sebuah ayat dan meminta Ruben membaca seraya berkata ini jawabannya.
"Itu benar-benar menghentak saya," kenangnya. Ia pun menanyakan hal-hal sulit lain, seperti mengapa menumbuhkan janggut, mengapat menggunakan hijab, mengapa memiliki istri empat. "Saya pikir itu adalah pertanyaan-pertanyaan sulit, tapi sungguh luar biasa, mereka selalu membuka Al Qur'an dan lalu memberikan kepada saya untuk dibaca. Itu selalu mereka lakukan sebelum mengulas lebih jauh dengan buku hadis yang juga ada di dalam masjid," tutur Ruben.
"Mereka selalu membuka Al Quran untuk menjawab dan sama sekali tidak beropini," ujarnya. Kemudian Ruben pun bertanya, "Saya ingin tahu tentang opini anda tentang ini, tentang aturan itu." Diluar harapan Ruben, mereka menjaw
"Mereka selalu membuka Al Quran untuk menjawab dan sama sekali tidak beropini," ujarnya. Kemudian Ruben pun bertanya, "Saya ingin tahu tentang opini anda tentang ini, tentang aturan itu." Diluar harapan Ruben, mereka menjawab, "Saya tidak mungkin dan tidak boleh beropini tentang Firman Tuhan".
"Subhanallah, itulah yang benar-benar menyentuh saya dan selalu membuat saya teringat," ujar Ruben yang telah memeluk Islam saat menuturkan kisahnya. Malamnya ia pun membawa pulang Al Quran. "Dan ketika saya membaca, saya bukan hanya menemukan kisah, tapi seolah-olah ada yang memandu saya."
Ia memandang Al Qur'an tak hanya benar tetapi juga logis dan ilmiah. Ia takjub bagaimana Al Qur'an juga menguraikan proses penciptaan dan kelahiran manusia, penuturan proses sel telur yang dibuahi hingga tercipta gumpalan darah, tumbuh tulang, peniupan ruh hingga akhirnya membentuk janin yang siap dilahirkan ke bumi.
"Inilah yang saya cari, ini
http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Akq4iyyF4bL_V39ip6p_ys3EUiQ5;_ylv=3?qid=20120114035347AA3H63d
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120114035347AA3H63d
"Inilah yang saya cari, ini yang saya perlukan," ujarnya. Butuh enam bulan sebelum ia sampai pada kesimpulan itu. Tapi ketika hendak membuat perubahan besar, Ruben menginginkan pembenaran lain untuk menguatkan keputusannya. "Saya sudah siap melakukan lompatan besar, tapi ingin satu dorongan saja, tak perlu besar, kecil pun cukup," tuturnya.
Untuk itu ia bahkan melakukan dialog Tuhan. "Ayolah Allah satu saja," ujarnya menirukan ucapannya sendiri saat itu. Ia duduk diam di tengah ruangan dengan satu lilin menyala. Lama ia menunggu. Tak satupun hal terjadi. "Terus terang sangat kecewa. 'Aduh Engkau melewatkan satu kesempatan'" ujar Ruben saat itu kepada Tuhan.
Ia kembali menunggu pertanda kedua. Lagi-lagi tak ada perubahan, tak ada petunjuk. "Aduh tolong
Ia kembali menunggu pertanda kedua. Lagi-lagi tak ada perubahan, tak ada petunjuk. "Aduh tolong jangan kecewakan aku lagi. Saya lagi-lagi sungguh kecewa." tutur Ruben yang akhirnya memutuskan membuka Al Quran. Ia terhenti oleh beberapa ayat, salah satunya berbunyi "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya) (QS 16:12)
Membaca ayat itu Ruben tersadar. "Betapa arogannya saya menuntut tanda spesifik seperti yang saya mau. Matahari dan semua ciptaannya di muka bumi adalah tanda bagi kita semua," tutur Ruben.
Begitu yakin dengan keputusannya ia kembali berkunjung ke masjid. "Saya tidak tahu harus berbuat apa dan harus mengucapkan apa, jadi saya putuskan ke masjid." Tiba di masjid Ruben terkejut menjumpai ruangan begitu penuh orang. Rupanya saat itu hari pert
Rupanya saat itu hari pertama Ramadhan.
Mengutarakan niatnya, ia pun diminta untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. "Sangat belepotan, pemandu saya bilang 'Asyhadu' saya jawab "As, apa?" sampai berulang kali. Menggelikan." kenang Ruben.
Si pemandu menegaskan pada Ruben bahwa ia harus mengucapkan syahadat dalam bahasa aslinya, Arab. Kalimat itu tak bisa diucapkan dalam bahasa Inggris. Berlatih beberapa saat, lidah Ruben akhirnya lancar mengucapkan ikrar tersebut. Pada hari pertama Ramadhan itu ia pun resmi menjadi Muslim.
Begitu selesai Ruben mengaku ada beban yang tertarik dan lepas keluar dari tubuhnya. "Saya merasa ringan," ujarnya. Ia mengira saat itu akan mendapat sambutan teriakan dan takbir 'Allahu Akbar' dari jamaah pria yang berada dalam masjid. "Tapi ternyata tidak, satu persatu mereka mendatangi saya, menjabat tangan saya dan mencium saya.
"Tapi itu peristiwa sangat berharga dan tidak bisa saya lupakan. Saya bahagia
"Tapi itu peristiwa sangat berharga dan tidak bisa saya lupakan. Saya bahagia karena saat itu juga saya mendapat banyak saudara."
Mengetahui ia masuk Islam, orangtuanya sempat cemas. "Mereka takut tiba-tiba nanti saya sudah memanggul AK 47 dan memegang granat," selorohnya. "Saya jelaskan itu tidak mungkin. Terus terang saya merasa tenang. Mental saya lebih stabil, saya juga lebih fokus dan mereka (orangtua-red) melihat perubahan itu." tutur Ruben.
Penasaran, ayahnya pun ikut membaca Al Qur'an. Mereka berkata kepada Ruben sejak menjadi Muslim ia menjadi pribadi lebih baik. "Kamu menjadi orang yang lebih bisa diandalkan, dipercaya dan bisa diminta tolong,'kata Ruben menirukan ucapan ayahnya. "Itulah yang saya rasakan dan saya akan terus meyakini dan mendalami agama ini.
Sumber:[Republika]
A. Subhanallah,,,
Entah panjang atau singkat proses nya, saat hati terbuka, insyaAllah, Allah begitu dekat,,
Alhamdulillah....
Entah panjang atau singkat proses nya, saat hati terbuka, insyaAllah, Allah begitu dekat,,
Alhamdulillah....
Powered by Yahoo! Answers
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar