Q.
A. Go atau gonorhoe adalah jenis penyakit kelamin yg dapat sembuh total bila diobati dengan antibiotika seperti : Colistin, Vancomycin, Nystatin, dll.
Pemberian obat harus dilakukan minimum 4 hari ber-turut2 , dengan dosis 3x sehari.
Pemberian obat harus dilakukan minimum 4 hari ber-turut2 , dengan dosis 3x sehari.
kalau alat kelamin mengeluarkan nanah dan juga kondisi tubuh sring gx enak apakah itu terjangkit HIV..?
Q. kalau alat kelamin mengeluarkan nanah dan juga kondisi tubuh sring gx enak apakah itu terjangkit HIV..?
A. KENCING NANAH/GONORHOE,teman2ku dulu banyak yang terkena GO,itu disebabkan sering jajan,tapi semua teman2ku kusuruh pesanobat herbal ke ustadz naufal,dan semuanya sembuh,kalau anda mau pesan obat /menghubungi ustadz naufal ini emailnya beliau:ustadzherbalist@yahoo.com semoga lekas sembuh.
kalau kelamin bernanah apa termasuk gejala HIV?
Q. kelamin saya ada nanahnya dan kalau kencing perih banget,apa itu gejala sakit kencing batu atau gejala HIV?
A. bisa jadi Sifilis atau GO (Gonorhoe). sifilis/ GO tuh tetanggaan ma hiv.karena cara penularannya sama,hanya saja sifilis /G0 tidak menular melalui jarum suntik. untuk pengobatan sifilis,silahkan ke dokter.disana akan diberikan antibiotik lewat suntik dan bisa juga dikombinasi dengan obat minum.
saran saya,hentikan kebiasaan "jajan" anda. kenapa?selain dari segi agama,norma,ataupun susila hal itu kurang baik, dari segi kesehatan amat sangat berbahaya. anda sudah berkenalan dengan sifilis,tidak menutup kemungkinan anda juga bisa berkenalan dengan hiv karena kebiasaan anda. maaf bukan maksud saya menakut nakuti. tapi silahkan anda pikir sendiri apakah perkataan saya ini mungkin terjadi atau tidak. semoga bisa menjadi masukan yang baik.
saran saya,hentikan kebiasaan "jajan" anda. kenapa?selain dari segi agama,norma,ataupun susila hal itu kurang baik, dari segi kesehatan amat sangat berbahaya. anda sudah berkenalan dengan sifilis,tidak menutup kemungkinan anda juga bisa berkenalan dengan hiv karena kebiasaan anda. maaf bukan maksud saya menakut nakuti. tapi silahkan anda pikir sendiri apakah perkataan saya ini mungkin terjadi atau tidak. semoga bisa menjadi masukan yang baik.
mengapa wanita sangat rawan dengan infeksi kelamin?
Q.
A. Meski tidak menyeleweng atau berselingkuh dengan laki-laki lain, sejumlah ibu rumah tangga di Yogyakarta kini mulai terjangkiti penyakit kelamin berupa sipilis dan gonorhoe (GO). Penyakit kelamin yang diderita kalangan ibu rumah tangga tersebut, diduga kuat akibat tertular dari suami mereka yang suka "jajan" alias berhubungan seks dengan wanita lain.
Demikian keterangan yang dihimpun Bernas dari Kepala Bagian Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP Dr Sardjito dr Sunardi Radiono SpKK, didampingi dr Suyoto SpKK dan dr Zinson B Marbun di ruang kerja mereka, Selasa (21/11).
Dijelaskan Sunardi, jumlah pasien penderita sipilis dan GO yang berobat ke RSUP Dr Sardjito, dalam sehari mencapai dua sampai tiga orang. Jumlah itu, kata Sunardi, akan jauh membengkak jika dihitung dengan pasien yang berobat ke dokter-dokter praktek.
"Penyakit-penyakit kelamin seperti ini, di masyarakat kita masih dinilai menjijikkan dan membuat malu, sehingga untuk menghitungnya biasanya kita menggunakan asumsi. Kalau yang berobat ke rumah sakit atau dokter praktek sehari mencapai lima bahkan sepuluh orang, maka asumsi yang ada di lapangan bisa mencapai 15 kali lipatnya," kata Sunardi.
Sementara itu informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Yogya, beberapa waktu lalu pihak Dinkes menggelar pemeriksaan di sejumlah tempat mangkalnya para pekerja seks komersial (PSK). Dalam pemeriksaan itu, dari 339 orang yang diperiksa, ditemukan sedikitnya 41 orang terkena sipilis dan GO.
Menurut Sunardi, jumlah pasien penyakit kelamin yang berobat ke RSUP Sardjito maupun dokter praktek memang tidak semuanya dari kalangan ibu rumah tangga. Sebagian dari mereka, jelasnya, juga ada dari kalangan mahasiswa, mahasiswi mapun masyarakat biasa.
"Tapi khusus untuk ibu-ibu rumah tangga, jika mereka tahu bahwa suaminya suka jajan di luar atau tahu suaminya sudah terserang penyakit kelamin, sebaiknya mereka segera memeriksakan diri ke dokter. Persoalannya, para ibu rumah tangga itu beranggapan bahwa selama mereka tidak menyeleweng dengan laki-laki lain, mereka tetap aman. Padahal mereka juga bisa tertular dari suaminya sendiri saat melakukan hubungan seks," kata Sunardi yang juga anggota Komisi Penanggulan AIDS Daerah (KPAD) Yogyakarta.
Ditambahkan Suyoto, selain adanya anggapan tersebut, umumnya kalangan ibu rumah tangga memiliki rasa malu dan kurang peka dengan kondisi kesehatannya. Gejala sipilis maupun GO, jelas Suyoto, memang tidak tampak secara nyata. Tapi jika infeksi penyakit kelamin tersebut tidak segara diobati, katanya, dampaknya bisa berpengaruh pada anak yang dilahirkan.
"Padahal sampai saat ini infeksi penyakit kelamin, baik sipilis maupun GO, yang bisa menyerang kaum laki-laki dan kaum wanita itu tidak ada vaksinasinya. Jika diderita oleh kaum wanita, besar kemungkinan anak yang dilahirkan akan tertular penyakit yang diderita ibunya," kata Suyoto.
Misalnya untuk penyakit sipilis, jelas Suyoto, pada kaum wanita penyakit tersebut menyerang alat reproduksi. Jika penderita tersebut sedang hamil kemudian melahirkan bayi, jelas Suyoto, kemungkinan yang terjadi adalah anak yang dilahirkan akan langsung meninggal dunia atau mengalami cacat. Sedang bagi penderita GO, penularan dari ibu kepada anaknya adalah saat ibu melahirkan bayi.
"Pada penyakit GO, yang diserang adalah leher rahim dan mulut rahim. Ketika bayi tersebut lahir, saat bayi melewati leher rahim atau mulut rahim bisa secara otomatis tertular," jelasnya.
Kesulitan pemberantasan penyakit kelamin, menurut Sunardi, disebabkan oleh beragamnya jenis penyakit kelamin. "Kendala besar lainnya, saat ini perilaku seks sangat bebas dan aktivitas para PSK banyak tersebar di beberapa tempat,
Demikian keterangan yang dihimpun Bernas dari Kepala Bagian Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP Dr Sardjito dr Sunardi Radiono SpKK, didampingi dr Suyoto SpKK dan dr Zinson B Marbun di ruang kerja mereka, Selasa (21/11).
Dijelaskan Sunardi, jumlah pasien penderita sipilis dan GO yang berobat ke RSUP Dr Sardjito, dalam sehari mencapai dua sampai tiga orang. Jumlah itu, kata Sunardi, akan jauh membengkak jika dihitung dengan pasien yang berobat ke dokter-dokter praktek.
"Penyakit-penyakit kelamin seperti ini, di masyarakat kita masih dinilai menjijikkan dan membuat malu, sehingga untuk menghitungnya biasanya kita menggunakan asumsi. Kalau yang berobat ke rumah sakit atau dokter praktek sehari mencapai lima bahkan sepuluh orang, maka asumsi yang ada di lapangan bisa mencapai 15 kali lipatnya," kata Sunardi.
Sementara itu informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Yogya, beberapa waktu lalu pihak Dinkes menggelar pemeriksaan di sejumlah tempat mangkalnya para pekerja seks komersial (PSK). Dalam pemeriksaan itu, dari 339 orang yang diperiksa, ditemukan sedikitnya 41 orang terkena sipilis dan GO.
Menurut Sunardi, jumlah pasien penyakit kelamin yang berobat ke RSUP Sardjito maupun dokter praktek memang tidak semuanya dari kalangan ibu rumah tangga. Sebagian dari mereka, jelasnya, juga ada dari kalangan mahasiswa, mahasiswi mapun masyarakat biasa.
"Tapi khusus untuk ibu-ibu rumah tangga, jika mereka tahu bahwa suaminya suka jajan di luar atau tahu suaminya sudah terserang penyakit kelamin, sebaiknya mereka segera memeriksakan diri ke dokter. Persoalannya, para ibu rumah tangga itu beranggapan bahwa selama mereka tidak menyeleweng dengan laki-laki lain, mereka tetap aman. Padahal mereka juga bisa tertular dari suaminya sendiri saat melakukan hubungan seks," kata Sunardi yang juga anggota Komisi Penanggulan AIDS Daerah (KPAD) Yogyakarta.
Ditambahkan Suyoto, selain adanya anggapan tersebut, umumnya kalangan ibu rumah tangga memiliki rasa malu dan kurang peka dengan kondisi kesehatannya. Gejala sipilis maupun GO, jelas Suyoto, memang tidak tampak secara nyata. Tapi jika infeksi penyakit kelamin tersebut tidak segara diobati, katanya, dampaknya bisa berpengaruh pada anak yang dilahirkan.
"Padahal sampai saat ini infeksi penyakit kelamin, baik sipilis maupun GO, yang bisa menyerang kaum laki-laki dan kaum wanita itu tidak ada vaksinasinya. Jika diderita oleh kaum wanita, besar kemungkinan anak yang dilahirkan akan tertular penyakit yang diderita ibunya," kata Suyoto.
Misalnya untuk penyakit sipilis, jelas Suyoto, pada kaum wanita penyakit tersebut menyerang alat reproduksi. Jika penderita tersebut sedang hamil kemudian melahirkan bayi, jelas Suyoto, kemungkinan yang terjadi adalah anak yang dilahirkan akan langsung meninggal dunia atau mengalami cacat. Sedang bagi penderita GO, penularan dari ibu kepada anaknya adalah saat ibu melahirkan bayi.
"Pada penyakit GO, yang diserang adalah leher rahim dan mulut rahim. Ketika bayi tersebut lahir, saat bayi melewati leher rahim atau mulut rahim bisa secara otomatis tertular," jelasnya.
Kesulitan pemberantasan penyakit kelamin, menurut Sunardi, disebabkan oleh beragamnya jenis penyakit kelamin. "Kendala besar lainnya, saat ini perilaku seks sangat bebas dan aktivitas para PSK banyak tersebar di beberapa tempat,
TEMAN2 TLONG SAYA......................................?
Q. SAYA LAKI2 UMUR 28 THN,SAYA PRNH KELOKASASI DAN ML.SAYA ML MLM,TRUS PAS PAGI PENIS SAYA MENGELUARKAN LENDIR SEDIKIT SAYA MENGIRA KENA SEPILIS.2 MLM KMUDIAN SAYA KE MANTRI DAN DISUNTIK EN DKASIH OBT,NI OBTNYA BLM HBS L.TP PENIS SAYA MASIS MENGELUARKAN CAIRAN,.DAN SAYA SERING PI2S.PERTANYAAN SAYA.........1.APAKAH PENYAKIT SAYA ITU?2.APAKAH SIPILIS?MOHON JWBBBNYA SCPATNYA TEMAN........SAYA MASIH MALU KE DOKTER LAGI
A. kalau keluar nanah berarti gonorhoe,bisa juga sipilis,temanku dulu juga gitu karena sering jajan,terus dia saya suruh pesan obat herbal ke ustadz naufal,dan ALHAMDULILLAH dia sembuh,kalau anda mau menghubungi tuh ustadz ni emailnya:ustadzherbalist@yahoo.com semoga lekas sembuh.
Powered by Yahoo! Answers
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar