Mengenali Tanda - Tanda Kelahiran

Akhirnya, tiba juga hari yang ditunggu. Setelah 9 bulan mengandung buah hati Anda, sudah
pastinya, inilah hari yang paling mendebarkan dan menyenangkan untuk Anda. Lebih mendebarkan ketika Anda membayangkan proses kelahiran yang harus Anda lalui. Bagaimana mengatasi perasaan berdebar-debar dan gemuruh tersebut?

Hal pertama yang perlu Anda lakukan, adalah tenang terlebih dahulu. Alihkan pikiran Anda dengan
melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti mandi air hangat, baca buku, ngobrol, main
games, menonton film kesukaan, dan sebagainya. Apa yang lebih penting, dapatkan info-info yang
terkait dengan proses kelahiran sebanyak mungkin. Ini akan menyebabkan Anda merasa lebih tenang
karena Anda sudah tahu tentang itu. Percayalah, segala sesuatu yang dimulai pasti ada akhirnya. Lalu
yang lebih penting, tabahkan hati Anda di dalam melahirkan 'lambang' cinta antara Anda dan suami Anda nantinya.

Mengenali tanda-tanda kelahiran
Pada waktu ini, tentu saja, Anda dapat melahirkan bayi Anda kapan saja. Namun begitu,
Anda perlu bijak membedakan antara tanda-tanda kelahiran palsu dengan yang benar. Harus diakui,
memang agak sulit untuk membedakan antara kontraksi palsu dengan kontraksi yang benar ..
Sebagai panduan, kelahiran sudah hampir apabila:
? Rasa sakit ketika kontraksi dimulai dari rahim bagian atas, lalu menyebar ke bagian atas tulang
kemaluan. Lama-kelamaan kontraksi akan menjadi teratur, serta kesakitannya semakin kuat.
? Keluar cairan jernih, berwarna putih kekuningan, dan banyak jumlahnya. Ini adalah air ketuban yangpecah.
? Dari vagina, keluar lendir bercampur darah.

Sebenarnya, ada 3 fase kelahiran, yaitu:
Tahap 1: Mulai dari tanda-tanda persalinan dan berakhir ketika pembukaan mulut rahim sudah
lengkap.
Seiring dengan terjadinya kontraksi, mulut rahim membuka secara perlahan. Sebagai panduan, pembukaan jalan lahir biasanya diukur dengan sentimeter (cm). Misalnya, pembukaan 3 berarti mulut rahim sudah membuka sebesar 3 cm.

Pada pembukaan 8, Anda sudah memasuki tahap transisi. Pada tahap ini, kontraksi sudah agak cepat dan jaraknya lebih pendek, yaitu setiap 2 menit. Pada waktu ini, kepala bayi sudah berada di jalan lahir dan mulut rahim hampir membuka penuh. Tetapi, Anda belum bisa mengejan, bahkan kepala bayi sudah mulai menolak. Kalau dipaksakan juga, ia akan menyebabkan sandi kelahiran terkoyak. Mengejan hanya dapat dilakukan ketika pembukaan mulut rahim sudah sempurna, yaitu 10 cm. Banyak calon ibu yang tidak dapat menahan kesakitan pada waktu ini. Untuk menghadapi tahap ini, mintalah minuman dari perawat, selalu buang air kecil, atur napas, atau jalan-jalan sekeliling tempat tidur. Berapa lama waktu berlangsungnya tahap ini? Itu berbeda-beda. Untuk kelahiran anak pertama,
biasanya, kontraksi akan terjadi diantara 5-24 jam. Tapi, bagi kelahiran anak kedua, kontraksi akan
terjadi lebih cepat, yaitu 2-6 jam.

Tahap 2: Mulai dari saat pembukaan mulut rahim secara penuh hingga kelahiran bayi
Ini adalah akhir untuk "perjalanan" si kecil Anda. Ia sudah siap untuk dilahirakan. Anda pun sudah
dapat mulai meneran. Untuk memudahkan proses produksi kepala kepala bayi, proses mengejan haruslah bersamaan dengan datangnya kontraksi. Jadi, ikuti petunjuk dokter agar semuanya berjalan dengan lancar. Biasanya, tahap ini akan berlangsung sekitar 2 jam, namun begitu ia bisa menjadi
lebih cepat kalau Anda sudah siap melahirkan bayi Anda.

Pada saat proses kelahiran berlangsung, kawan perineum (antara anus dan vagina) akan meregang dan cenderung merobek. Kalau ini terjadi, dokter akan menggunting perineum anda agar robekan teratur.
Pada biasanya, setelah kepala bayi mulai menonjol, secara otomatis ia akan meluncur sehingga bahu dan bagian tubuh lainnya akan meluncur keluar dengan mudah.

Tahap 3: Mulai dari kelahiran sampai keluarnya plasenta.
Tahap ini biasanya berlangsung selama 20 menit. Pada waktu ini, Anda masih mengalami kontraksi.